Jumat, 15 Maret 2013

HAMA PENYAKIT TANAMAN NANAS

  1. Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
    • Ciri: kupu-kupu berwarna coklat & kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar & tubuh tertutup bulu-bulu halus pendek.
    • Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging buah; buah nanas yg diserang hama ini berlubang & mengeluarkan getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta membuang bagian tanaman yg terserang hama;
      2. kimiawi dengan menyemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Basudin 60 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
  2. Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
    • Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6.
    • Gejala: menyerang tanaman nanas yg gluka sehingga bergetah & busuk oleh mikroorganisme lain (cendawan & bakteri).
    • Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & pemberian insektisida.
  3. Lalat buah (Atherigona sp.)
    • Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah, kemudian menjadi larva berwarna putih.
    • Gejala: merusak/ memakan daging buah hingga menyebabkan busuk lunak.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun, membuang buah yg terserang lalat buah;
      2. kimiawi dengan cara disemprot insektisida yg mangkus & sangkil, seperti Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
  4. Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
    • Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna coklat, & bermata besar.
    • Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat serangan yg berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
    • Pengendalian:
      1. secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun & mengurangi ragam tanaman inang;
      2. (2) secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP pada konsentrasi yg dianjurkan.
  5. Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
    • Ciri: Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat & datar, berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah & daun, sehingga menyebabkan ukuran buah kecil & pertumbuhan tanaman terhambat.
    • Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron 500 EC pada konsentrasi yg dianjurkan.
  6. Ulat buah (Tmolus echinon L)
    • Ciri: Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta larva/ulat tertutup rambut halus & kepalanya kecil.
    • Gejala: menyerang buah nanas dengan cara menggerek & membuat lubang yg menyebabkan buah berlubang, bergetah & sebagian buah memotong bagian tanaman yg terserang berat.
    • Pengendalian dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada konsentrasi yg dianjurkan
  7. Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar & kutu tepung jeruk juga kadang-kadang menyerang tanaman nanas.
Penyakit Nanas
  1. Busuk hati & busuk akar
    • Penyebab: cendawan Phytophthora parasitica Waterh & P. cinnamomi Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yg mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yg mengandung bahan organik & kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C.
    • Gejala: pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning & ujungnya.nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan bau busuk berwarna coklat, & akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem perakaran.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, & memotong/mencabut tanaman yg sakit;
      2. kimiawi dengan pencelupan bibit dlm larutan fungisida sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.
  2. Busuk pangkal
    • Penyebab: cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot. Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada tanaman, angin, hujan & tanah.
    • Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah & bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau khas, atau
      bercak-bercak putih kekuning-kuningan.
    • Pengendalian:
      1. non kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, & menghindari luka-luka mekanis;
      2. kimiawi dengan perendaman bibit dlm larutan fungisida Benlate.
  3. Penyakit Lain
    • Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu & bercak kuning oleh virus yg belum diketahui secara pasti jenisnya.
    • Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yg sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan /pencabutan & pemusnahan tanaman yg sakit.
          4. Gulma 
  • Penurunan produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak & dominannya gulma karena pemberian mulsa yg kurang baik sehingga pertumbuhan rumput subur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar