Jumat, 19 April 2013

PEDOMAN BUDIDAYA SALAK


Salah satu faktor yg perlu diperhatikan dlm mengusahakan tanaman salak adalah penggunaan bibit unggul & bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dlm pemakaian bibit akan berakibat buruk dlm pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yg baik tidak akan memberikan hasil yg diinginkan, sehingga modal yg dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dlm usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yg baik. Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif). Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yg baik diperoleh dari pohon induk yg mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak & seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan hama & penyakit serta pengaruh lingkungan yg kurang menguntungkan.

Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:
  • dapat dikerjakan dengan mudah & murah
  • diperoleh bibit yg banyak
  • tanaman yg dihasilkan tumbuh lebih sehat & hidup lebih lama
  • untuk transportasi biji & penyimpanan benih lebih mudah
  • tanaman yg dihasilkan mempunyai perakaran kuat sehingga tahan rebah & kekeringan
  • memungkinkan diadakan perbaikan sifat dlm bentuk persilangan.
Kekurangan perbanyakan secara generatif:
  1. kualitas buah yg dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan silang
  2. agak sulit diketahui apakah bibit yg dihasilkan jantan atau betina.
    1. Persyaratan Bibit : Untuk mendapatkan bibit yg baik harus dilakukan seleksi terhadap biji yg akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji yg akan dijadikan benih :
      • Biji berasal dari pohon induk yg memenuhi syarat.
      • Buah yg akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.
      • Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %.
      • Besar ukuran biji seragam & tidak cacat.
      • Biji sehat tidak terserang hama & penyakit.
      • Benih murni & tidak tercampur dengan kotoran lain.
    2. Penyiapan Bibit
      1. Bibit dari Biji:
        • Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yg masih melekat.
        • Rendam dlm air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.
      2. Bibit dari Anakan:
        • Pilih anakan yg baik & berasal dari induk yg baik
        • Siapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan media tanah
    3. Teknik Penyemaian Bibit
      1. Bibit dari Biji:
        • Biji salak yg telah direndam & dicuci, masukkan kedalam kantong plastik yg sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh & lembab sampai kecambah berumur 20-30 hari
        • Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP & KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekali
        • Agar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hari
      2. Bibit dari Anakan dengan pesemaian bak kayu:
        • Buat bak kayu dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar & panjang disesuaikan dengan kebutuhan
        • Diisi dengan tanah subur & gembur setebal 15-20 cm
        • Diatas tanah diiisi pasir setebal 5-10 cm
        • Arah pesemaian Utara Selatan & diberi naungan menghadap ke Timur
        • Benih direndam dlm larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter air
        • Tanam biji pada bak pesemaian dengan jarak 10 x 10 cm
        • Arah biji dibenamkan dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada dibawah
    4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Untuk pembibitan dari biji, media pembibitan adalah polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yg diisi dengan tanah campur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar telah tumbuh & anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dlm polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.
    5. Pemindahan Bibit : Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.

Pengolahan Lahan

  1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan salak harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
  2. Pembukaan Lahan :
    • Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
    • Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.

Teknik Penanaman Salak

  1. Pembuatan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang dapat juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan jarak antar 2 x 4 m atau 3 x 4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yg telah jadi sebanyak 10 kg.
  2. Cara Penanaman : Biji ditanam langsung dlm lubang sebanyak 3- 4 biji per lubang. Sebulan kemudian biji mulai tumbuh
  3. Lain-lain : Untuk menghindari sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro & sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam tanaman peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dengan jarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m & lamtoro 12 x 12 m.

Pemeliharaan Tanaman Salak

Setelah selesai ditanam, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar & teratur sehingga diperoleh produksi kebin yg baik & produktif. Pemeliharaan ini dilakukan sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.
  1. Penjarangan & Penyulaman : Untuk memperoleh buah yg berukuran besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5. Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau yg baru ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan, yg seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara putaran, yaitu mengikutsertakan sebagian tanah yg menutupi daerah perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dengan plastik agar akar-akar di bagian dlm terlindung dari kerusakan, dilakukan dengan hati-hati.
  2. Penyiangan : Penyiangan adalah membuang & memebersihan rumput-rumput atau tanaman pengganggu lainnya yg tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu yg lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dlm memperebutkan unsur hara & air. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dlm satu tahun, dilakukan pada awal & akhir musim penghujan.
  3. Pembubunan : Sambil melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan & pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk efisiensi perawatan. Tanah yg digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau bumbunan yg berfungsi untuk menguatkan akar & batang tanaman salak pada tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit yg ada.
  4. Perempalan & Pemangkasan : Daun-daun yg sudah tua & tidak bermanfaat harus dipangkas. Juga daun yg terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas yg terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah (perempalan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga kebun yg lembab serta pengap akibat sirkulasi udara yg kurang lancar diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang.
    Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.Apabila dlm rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman. Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yg disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yg tajam. Pemangkasan yg dilaksanakan pada waktu & cara yg tepat akan membantu tanaman tumbuh baik & optimal.
  5. Pemupukan : Semua bahan yg diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan & produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yg diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk yg diberikan dengan cara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik & anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah & sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, & sebagainya. Pupuk organik yg sering diberikan ke tanaman salak adalah pupuk kandang. Umur tanaman :
    • 0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.
    • 12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
    • 24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
    • 36–dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.
  6. Pengairan & Penyiraman : Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yg dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi & aliran permukaan. Sebagian kecil saja yg tertahan di daerah perakaran, air yg tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. dlm budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara & jumlah yg sesuai.
  7. Pemeliharaan Lain : Setelah ditanam di kebun kita buatkan penopang dari bambu atau kayu untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar