Peralatan:
1.Autoclave
2.Inkubator
3.Cawan petri terbuat dari gelas atau plastic dengan diameter 90 mm
4.Pipet dengan kapasitas 1 ml
5.Water bath yang dapat beroperasi pada suhu 44 0C- 47 0C
6.Timbangan
7.Sendok steril
8.Tabung atau botol dengan kapasitas maksimal 500 ml
9.Plastik steril
10.Stomacher
11.Spiritus
Bahan/ media:
1.Maximum recovery diluents
2.Media Plate Count Agar
Carakerja Metode Analisa TPC
1. Campurkan 180 ml diluents dengan 20 gram sampel yang akan diuji ke dalam plastic steril, lakukan homogenisasi dengan stomacher selama minimal 30 detik (pengenceran 10-1). Ambil 1 ml suspensi dari pengenceran sebelumnya masukkan ke dalam tabung, campurkan ke dalamnya diluents sebanyak 9 ml, kocok hingga merata (pengenceran 10-2).
2. Ambil dua cawan petri steril. Pindahkan 1 ml (pengenceran 10-1) dengan pipet steril ke dalam cawan. Ambil cawan petri steril lainnya. Pindahkan 1 ml pengenceran 10-2 dengan pipet steril lainnya.
3. Tuangkan sekitar 12 ml sampai 15 ml Plate Count Agar (44°C-47°C) ke dalam setiap cawan petri. Lama waktu antara akhir pembuatan suspensi awal (atau pengenceran 10-1 jika produk cair) dan saat ketika media dituangkan ke cawan petri tidak akan boleh melebihi 45 menit. Campurkan inokulum dengan media dengan memutar cawan Petri secara hati-hati dan biarkan campuran memadat dengan meninggalkan cawan Petri berdiri pada permukaan horizontal dingin.
4. Setelah pemadatan berakhir, apabila dicurigai bahwa produk yang diperiksa mengandung mikroorganisme dengan koloni yang akan banyak tumbuh di permukaan medium, tuangkan 4 ml overlay medium (44°C-47°C) ke atas permukaan media yang telah diinokulasi. Biarkan memadat.
5. Balikan cawan petri dan tempatkan dalam inkubator pada 30 ° C ± 1 ° C selama 72 jam ± 3 jam. Jangan menumpuk cawan petri lebih dari enam cawan. Tumpukan cawan petri harus dipisahkan dari satu sama lain dan dari dinding dan atas inkubator.
6. Setelah masa inkubasi yang ditentukan, hitung banyaknya koloni pada cawan petri menggunakan peralatan colony counting, jika diperlukan. Periksa cawan petri di bawah cahaya terang. Pinpoint koloni harus dimasukkan dalam hitungan. Dalam proses perhitungan, analis harus menghindari kekeliruan menghitung partikel materi tidak larut atau mengendap di cawan petri sebagai koloni pinpoint. Periksalah benda meragukan dengan hati-hati, dengan menggunakan perbesaran yang lebih tinggi untuk membedakan koloni dari benda asing.
7. Perhitungan koloni yang menyebar dianggap sebagai koloni tunggal. Jika kurang dari seperempat dari cawan petri ditumbuhi oleh koloni yang menyebar, hitung koloni pada bagian yang tidak terpengaruh dari cawan petri dan hitung jumlah yang sesuai dari seluruh cawan petri. Jika lebih dari seperempat yang ditumbuhi oleh koloni menyebar, buang perhitungan. Jumlah maksimum total koloni untuk dihitung sebanyak 300 koloni per cawan petri.
8. Contoh cara perhitungan:
Banyaknya koloni pada cawan petri dengan pengenceran 10^1 = 168 koloni
Banyaknya koloni pada cawan petri dengan pengenceran 10^2 = 14 koloni
Masukan data hasil perhitungan ke dalam rumus N = ΣC/(V×1,1×d)
ΣC = jumlah koloni yang dihitung pada 2 cawan petri, dengan jumlah minimum per cawan 10 koloni
V = volume inokulum yang dimasukan ke dalam setiap cawan petri
D = pengenceran pertama yang dilakukan
Sehingga N= (168+14)/(1x1.1x10^-1) = 182/0.11 = 1684
Lakukan pembulatan ke atas sehingga jumlah mikroorganisme dalam produk adalah 1700 per milliliter/ per gram.
9. Setelah selesai melakukan penghitungan dan pencatatan koloni, limbah sisa dikumpulkan di satu kantung plastik dan disterilkan di dalam autoclave 121oC selama 15 menit.
Catatan:
1. Lakukan pengecekan kembali dengan melakukan uji ulang. Apabila dalam melakukan pengujian ulang perbedaan absolut antara dua hasil uji independen tunggal, yang diperoleh dengan menggunakan metode yang sama pada materi tes yang identik di laboratorium yang sama oleh operator yang sama menggunakan peralatan yang sama dalam interval waktu yang singkat, tidak boleh lebih besar dari batas pengulangan, r = 0 , 25, di log10 mikroorganisme per mililiter (sesuai dengan 1,8 pada skala normal dalam mikroorganisme per mililiter).
2. Apabila melakukan pengecekan ulang sampel dengan bantuan laboratorium lain. Perbedaan absolut antara dua hasil tes tunggal, diperoleh dengan menggunakan metode yang sama pada materi uji identik dalam laboratorium yang berbeda dengan operator yang berbeda menggunakan peralatan yang berbeda, tidak boleh lebih besar dari batas reproduktifitas, R = 0,45, di log10 mikroorganisme per mililiter (sesuai ke 2,8 pada skala normal dalam mikroorganisme per mililiter).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar