Tampilkan postingan dengan label Kisah Sahabat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Sahabat. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Januari 2017

Dialog Malaikat dan Pengusaha

Assalamu'alaikum wr.wb.
Pada kesempatan malam ini, blog kisah teladan islami akan mengambil tema tentang dialog, dan kali ini adalah dialog antara Malaikat dan seorang pengusaha.
Bagaimana dialog serta kisahnya bisa di simak di bawah ini.

Malaikat Maut

Kisahnya.
Ada seorang pengusaha sukses terjatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan,

"Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia."
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ..." kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya, dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit."

Dengan lembut si Malaikat berkata,
"aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.

Malaikat berkata,
"Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua, itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."
Istri Pengusaha Berdoa.
Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 dini hari,
"Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik. Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat.
Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat. Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang.

Dengan setengah bergumam dia bertanya,
"Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat,
"Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah."

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,
"Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu. Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."

Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.
"Benar, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri."
"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."

Sahabatku, cerita ini hanyalah sebuah gambaran agar kita lebih instropeksi diri. Saya membayangkan ketika diri saya mati nanti, apakah orang disekeliling saya akan kehilangan, atau sebaliknya mereka mengabaikan atas kematian saya, atau yang paling parah apakah mereka bersyukur malah?

Mari sahabatku, mumpung kita masih diberi umur, lakukanlah yang terbaik untuk orang-orang di sekitar kita, kaena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya.

Dan satu lagi, janganlah kita meremehkan sedekah, sesuai cerita diatas, justru sedekahnya yang menyelamatkan pengusaha tersebut.

Akhirnya, admin mengucapkan selamat menyambut tahun baru 2013, isilah malam tahun baru ini dengan kebaikan sahabatku.
Semoga bermanfaat.

Kamis, 18 Desember 2014

Sedekah Tiga Roti Menyelamatkan Hidupnya

Siapa sangka hanya dengan bersedekah tiga potong roti saja, seorang tukang cuci selamat dari gigitan ular berbisa. Atas sedekah yang dilakukan, dia mendapat ampunan Allah SWT atas apa yang telah diperbuatnya.
Bagaimana kisahnya...

Berikut Kisahnya

Seperti yang diceritakan dalam kitab Durratunnasyi'in bahwa pada suatu ketika Nabi Isa as pernah berjalan melewati suatu desa. Di desa tersebut ternyata terdapat tukang cuci yang cukup meresahkan warga setempat. Akhirnya warga mengadu kepada Nabi Isa as. Mereka meminta agar Nabi Isa as berdoa kepada Allah SWT supaya tukang cuci itu pergi dan tak pernah kembali lagi.

"Wahai Isa, tukang cuci itu selalu menahan air, ia meludahi dan mengotorinya. Oleh sebab itu berdoalah kepada Allah SWT agar ia tidak bisa kembali, "ujar mereka penuh harap.

Sesuai dengan permintaan mereka, Nabi Isa as pun berdoa kepada Allah SWT.
"Ya Allah, kirinkanlah seekor ular kepada tukang cuci itu dan jangan Engkau biarkan dia kembali lagi dalam keadaan hidup."

Gara-Gara Sedekah
Pada waktu itu, si tukang cuci sedang pergi untuk mencuci pakaian di dekat air sambil membawa tiga potong roti. Tiba-tiba saja datanglah seseorang yang ahli ibadah (abid) menghampirinya. Ternyata abid itu baru saja melakukan ibadah di gunung.

"Wahai Tuan, apakah Tuan punya suatu makanan yang bisa diberikan kepadaku? Aku belum makan sesuatu pun, "terang abid kepadanya.
Tanpa banyak pikir, tukang cuci itu langsung memberunya sepotong roti miliknya.
"Ambillah sepotong roti ini, "katanya.

Karena merasa senang dengan kebaikan itu, abid langsung mendoakan tukang cuci tersebut.
"Semoga Allah SWT mengampuni dosamu dan membersihkan hatimu."

Tak lama kemudian, tukang cuci itu kembali memberi roti untuk yang kedua, lalu si Abid berdoa lagi,
"Semoga Allah SWT mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang."

Kemudian ketika tukang cuci itu hampir selesai mencuci pakaian, ia memberikan lagi sepatong roti kepada abid untuk yang ketiga kalinya. Abid pun lagi-lagi berdoa,
"Wahai tukang cuci, semoga Allah SWT membangunkan kamu sebuah istana di surga-Nya."

Selanjutnya, tukang cuci itu kembali ke kampungnya. Para penduduk sangat kaget oleh kehadirannya karena biasanya doa Nabi Isa as sangatlah makbul. Warga pun melaporkan kedatangan tukang cuci kepada Nabi Isa as.
"Wahai Nabi Isa, si tukang cuci itu kembali lagi ke kampung."
"Kalau begitu, panggillah dia dan suruh menghadap kepadaku, "jawab Nabi Isa as.

Penduduk kampung pun segera memanggil si tukang cuci dan menghadap Nabi Isa as.
"Wahai tukang cuci, ceritakan kepadaku akan kebaikan-kebaikan apa saja yang telah engkau perbuat pada hari ini?" tanya Nabi Isa as.
Si tukang cuci itu kemudian menceritakan semua yang telah dia perbuat, termasuk menceritakan pertemuannya dengan seorang abid.

Diampuni Allah SWT

Setelah mendengar semua penjelasan si tukang cuci, Nabi Isa as kemudian berkata kepadanya,"Bawalah kemari tasmu itu."
Si tukang cuci memberikan tasnya kepada Nabi Isa as, lalu Sang Nabi membuka tasnya. Ternyata di dalam tas si tukang cuci ada seekor ular berwarna hitam yang terbelenggu dengan rantai besi.

Nabi Isa as adalah salah satu nabi pilihan dan rupanya diberikan mukjizat untuk bisa berbicara kepada binatang layaknya Nabi Sulaiman as. Nabi Isa as bertanya kepada ular hitam itu.
"Wahai ular hita, bagaimana engkau bisa seperti ini? Bukankah engkau dikirim Allah SWT untuk menggigit tukang cuci ini?" tanya Nabi Isa as.

"Ya, benari Nabiyullah...akan tetapi tiba-tiba datang seorang ahli ibadah turun dari gunung dan meminta makan kepada tukang cuci, lalu orang itu mendoakan tukang cuci itu sebanyak tiga kali. Sementara itu, ada seorang malaikat berdiri di samping ahli ibadah itu dan mengaminkan doanya, "kata si ular.

Ular itu kembali berkata,
"Kemudian Allah SWT mengutus seorang malaikat kepadaku dan dia membelengguku dengan rantai besi yang dibawanya."

Kemudian Nabi Isa as berkata kepada tukang cuci,
"Mulailah kamu beramal dengan baik karena Allah SWT, karena Dia telah mengampunimu."

Rabu, 03 Desember 2014

Kisah Pemimpin Zalim Nazak 15 Hari

Assalamu'alaikum wr wb.

Kisah Teladan Islami blog hadir kembali di sore yang hujan ini. Cerita ini bisa dijadikan peringatan buat para pemimpin dimana pun mereka berada dan memimpin bawahannya.

Salah satu pemimpin pada masa khalifah Bani Umayyah mengalami nazak atau sakaratul maut yang amat susah. Pemimpin zalim tersebut adalah Hajjaj bin Yusuf. Selama memimpin dia suka membunuh rakyatnya. Kisah ini pernah diceritakan oleh ulama kenamaan dari Indonesia.
Dialah ulama sejuta umat, KH Zainuddin MZ. Beliau menceritakan bahwa ketika kepala Said terpenggal, masih sempat membaca Al Qur'an, Subhanallah....

Bagaimana ceritanya ya.

Berikut Ceritanya

Pada suatu hari terdengar sebuah rintihan yang menyayat dari bilik kekhalifahan Bani Umayyah. Peristiwa itu terjadi pada masa akhir kepemimpinan khalifah Hajjaj bin Yusuf.
"Jangan...tolong aku. Said perkamu, pergi kamu!" teriak sebuah suara yang tak lain adalah suara Hajjaj bin Yusuf tersebut.
Sudah berhari-hari lamanya Hajjaj mengalami hal yang demikian.

Menurut para tabib spesialis, Hajjaj bin Yusuf dinyatakan positif terkena tumor di perutnya. Berkali-kali operasi dilakukan untuk mengangkat tumor tersebut, namun upaya itu selalu saja gagal. Akhirnya hingga 15 hari lamanya Hajjaj tersiksa dengan rasa sakit yang sangat menyiksa.




Setiap hari Hajjaj berteriak-teriak sambil mengeluhkan sakitnya. Banyak yang mengatakan, selama lima belas hari itu Hajjaj tidak dapat tidur karena selalu dihantui ketakutan. Banyak orang yang mensinyalir bahwa ketakutan itu diakibatkan karena perbuatannya kepada Said bin Jubair.

Hajjaj membunuh Said di atas tiang pancung.
Akibat dari perbuatannya itu, Hajjaj dihantui perasaan berdosa, hingga setiap hari dia dihantui halusinasi bahwa Said menarik-narik kakinya setiap dia akan memejamkan mata.

Hajjaj Dikenal Pemimpin Kejam

Bagaimana ya Hajjaj kok bisa terkurung dengan keadaan demikian, apa ada yang salah.
Hajjaj bin Yusuf adalah seorang khalifah Bani Umayyah yang terkenal sangat kejam. Karena itu pula ia dijuluki dengan As-Saffah (yang mengalirkan darah) karena seringnya dia membantai orang.

Selama dua puluh tahun dia menguasai berbagai kota di Iran dan Irak. Dengan jiwa yang tak memiliki belas kasihan, dia sudah membantai 12.000 orang yang tidak berdosa. Banyak di antara korban itu adalah para keturunan Ali bin Abi Thalib ataopun sahabat-sahabatnya seperti Kumail bin Ziyad, Said bin Jubair, dan budaknya, Qanbar.

Peperangan Siffin yang menghadapkan Mu'awiyyah dan Ali bin Abi Thalib sebagai musuh di medan perang, ternyata masih membenihkan kebencian di hati Hajjaj yang terbilang masih ada hubungan keluarga dengan Mu'awiyyah. Oleh karena itu, kebenciannya kepada Ali dan orang-orang yang dekat dengannya juga ikut membara.

Salah satu yang termasuk dekat dengan Ali adalah Said bin Jubair.
Singkat cerita, pada suatu saat, Said tertangkap dan dihadapkan kepada Hajjaj bin Yusuf.




"Siapakah namamu?" tanya Hajjaj.
Said menjawab, "Said bin Jubair (orang yang bahagia, anak yang kuat)."
"Tidak, engkau adalah Syaqiy bin Kasir (orang yang sengsara, anak yang hancur), "kata Hajjaj.
"Ibukulah yang lebih tahu maksud dia memberi namaku seperti itu daripada kamu," sahud Said.
"Duniamu akan aku ganti dengan kobaran api. Said, pilihlah cara apa aku harus menghabisi nyawamu," kata Hajjaj lagi.
"Wahai Al Hajjaj, pilihlah sendiri sesuai dengan keinginanmu. Demi Allah, cara apapun yang hendak engkau lakukan untuk menghabisi nyawaku, maka cara seperti itulah yang akan engkau hadapi saat kematianmu kelak," balas Said.

Penyakit Tumor di Perut

Akhirnya dengan penuh rasa amarah, Hajjaj memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Said. Hajjaj meminta agar Said ditelentangkan di atas permadani lalu berkata, "Bunuhlah dia".

Said terus menerus membaca ayat Al Qur'an surat Al-An'am ayat 79 sebagai berikut:

إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ


Artinya:
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."

Kemudian kepala Said dipenggal di atas hamparan permadani. Pada saat itu pula Hajjaj yang berada di sampingnya untuk melihat, terkena cipratan darah Said dan Hajjaj melompat dengan seketika. Sejak saat itu, kepala Said terlepas dari badannya dan wajahnya selalu terbayang-bayang di benak Hajjaj.

Akhirnya sejak saat itu, Hajjaj selalu dihantui ketakutan dan keesokan harinya Hajjaj sakit dan divonis ahli tabib menderita tumor perut. Ternyata doa Said dikabulkan oleh Allah SWT. Mulai sejak itu hingga sampai dia meninggal 15 hari kemudian, tak seorangpun sempat dibunuh lagi oleh Hajjaj.

Demikian kisah pemimpin zalim pasti akan dibalas Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak.

Wassalamu'alaikum wr wb.

Rabu, 30 April 2014

Batal Masuk Neraka Karena Sahabat Saleh

Assalamu'alaikum wr. wb.

Sahabat, ketahuilah bahwa teman yang baik itu akan membawa seseorang pada kebaikan. Dan sebaliknya, teman yang buruk hanya akan menjerumuskan kepada kemaksiatan. Itulah hikmah yang terkandung dalam kisah di bawah ini. Berkatberteman dengan orang saleh, seseorang yang akan masuk neraka akhirnya diampuni dan dimasukkan ke dalam surga.

Berikut Kisahnya

Di dalam Kitab Durratun Nashihin karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al Khaubawiyiyi diceritakan bahwa ada dua orang yang bersahabat karib di dunia. Namun, ketika meninggal dunia, keduanya mendapatkan perlakuan yang tidak sama.

Satu orang dari keduanya adalah orang saleh yang meninggal dunia dengan tenang. Seumur hidupnya diisi dengan amal ibadah dan perbuatan baik. Sementara itu, yang satunya banyak menghabiskan waktunya di dunia dengan perbuatan maksiat dan melanggar perintah Allah SWT.

Dijelaskan dalam kitab tersebut, ketika orang saleh itu meninggal dunia, ia diterima oleh Malaikat Ridwan dengan rasa hormat.
Sambil membungkuk, Malaikat Ridwan berkata,
"Silahkan Tuan masuk surga yang merupakan hak Tuan. Saya antarkan sampai ke pintu gerbangnya."

Menolong Sahabat

Dengan rasa penuh suka cita, orang saleh itu melangkah menuju surga. Namun, tiba-tiba ia tersentak kaget, lalu menghentikan langkahnya. Ia mendengar suara yang sudah sangat dikenalnya,
"Sahabatku, tolongah aku. Atas nama persahabatan kita yang akrab, selamatkanlah aku dari neraka, "begitu suara itu yang terus menerus memanggil orang saleh tersebut.




Orang saleh tersebut memperhatikan sekeliling dan mencari-cari asal suara itu. Dilihatnya ada seorang laki-laki sedang diseret-seret menuju neraka oleh Malaikat Malik yang wajahnya begitu menakutkan.
"Ya Allah, laki-laki itu adalah sahabatku semasa hidup di dunia dulu, "guman orang saleh itu.

Karena merasa prihatin dengan apa yang dialamioleh sahabatnya itu, orang saleh tersebut akhirnya tidak mau masuk ke surga. Ia malah minta untuk diantarkan ke neraka.
"Antarkanlah saya ke neraka, "pinta orang saleh itu kepada Malaikat Ridwan.

Mendengar pernyataan itu, Malaikat Ridwan terperanjat kaget. Dan dengan keras dia menolak permintaan orang saleh itu.
"Bagaimana saya akan membawa Tuan ke neraka, padahal saya diperintahkan mengantar Tuan ke surga? Silahkan Tuan, tidak usah ragu-ragu. Surga yang indah itu milik Tuan dan saya akan melayani Tuan secara baik-baik, "jelas Malaikat Ridwan meyakinkan orang saleh tersebut.

"Aku tidak membutuhkan surga maupun pelayananmu. Bawalah saya ke neraka, "ujar orang saleh itu dengan suara agak keras.

Karena merka saling bersitegang dengan pendiriannya masing-masing, maka terdengarlah sebuah suara gaib Yang Maha Agung.
"Wahai malaikatku, sebenarnya Aku telah mengetahui apa yang tersembunyi di balik dada hambaKu yang saleh ini.amun, agar lebih jelas bagimu, tanyakan sendiri kepadanya kenapa ia memilih neraka daripada surga, "kata suara itu.

Malaikat Ridwan segera memenuhi perintah itu dan bertanya,
"Mengapa Tuan lebih menyukai neraka daipada surga?"
"Engkau lihat orang yang sedang diseret-seret menuju neraka itu? Ia adalah sahabatku selama hidup di dunia. Ia menjerit-jerit minta tolong agar aku membebaskannya dari ancaman neraka. Aku sadar sepenuhnya, tidak mungkin aku yang lemah ini menyelamatkannya dari neraka dan membawanya ke surga. Karena itu, lebih baik aku yang ke neraka agar dapat bersama-sama dengannya, "ujar orang saleh itu.

Ikut Menuju Surga

Mendengar jawaban ini, Malaikat Ridwan semakin kaget dan terharu.

Kemudian terdengarlah suara gaib kembali.
"Wahai hambaKu yang saleh, dengan segala kelemahanmu, engkau rela masuk neraka untuk bersama-sama dengan sahabatmu yang telah menemanimu sebentar saja di dunia. Padahal, sepanjang umurmu, engkau begitu taat dan berbakti kepadaKu, memujaKu sebagai Tuhanmu. Bagaimana Aku rela membiarkanmu masuk neraka? Karena itulah Aku hadiahkan sahabatmu itu untukmu, dan ajaklah dia masuk surga bersamamu. Inilah ganjaran yang sepadan bagimu, "terang suara itu.

Maka, dengan ke-Maha Pengampunan Allah SWT kepada makhlukNya itu, kedua sahabat karib tersebut akhirnya diantarkan ke surga dan masuk ke dalamnya. Ahli maksiat itu mendapatkan hikmah berupa kenikmatan lantaran dirinya berkumpul dan bersahabat dengan orang saleh semasa hidupnya di dunia.

Wallahu A'lam....

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sabtu, 21 Desember 2013

Kisah Betapa Tragisnya Kematian Abu Jahal

Assalamu'alaikum wr. wb
Kisah-kisah Islam hadir kembali untuk pembaca sekalian.

Kesombongan Abu Jahal benar-benar melampaui batas. Abu Jahal telah menentang Nabi Muhammad SAW sedemikian ngototnya. Bahkan pada saat dirinya sudah sekarat luka parah terkena luka tusukpun masih sempat berkata sombong. Ia pun berhasil dibunuh oleh Ibn Mas’ud dan mati dan mati sangat mengenaskan. Nah.... seperti apa kisahnya....



Berikut Kisahnya

Keangkuhan Abu Jahal bersama kaum musyrikin akhirnya berakhir dengan cara mengenaskan. Ia yang selalu menentang Rasulullah SAW akhirnya kalah dalam perang Badar. Dalam peperangan tersebut. Dalam peperangan tersebut, orang-orang Islam mendapatkan kemenangan besar, sementara kaum musyrikin banyak yang mati dan lari karena tak kuasa menahan serangan umat muslim.

Dikisahkan dalam pertempuran itu, Abu Jahal terjebak dalam kebingungan karena pasukannya kocar-kacir. Namun karena begitu besarnya rasa angkuh dalam dirinya, ia berdiri sambil berteriak dengan penuh kesombongan.

“Demi Latta dan Uzza, kami tidak akan kembali hingga kami mengikat Muhammad beserta para sahabatnya dengan tali dan janganlah seorang dari kalian merasa iba hanya dengan membunuh satu orang dari mereka. Berilah mereka pelajaran yang sebenarnya hingga mereka tahu akibat perbuatan mereka yang membenci agama kalian, “kata Abu Jahal.




Perang Badar

Namun tak lama kemudian teriakan Abu Jahal pun lenyap seperti ditelan lembah BADAR. Abu Jahal terus mendapatkan perlawanan dari umat Islam hingga dalam kondisi terjepit.

“Apa yang terjadi dalam peperangan yang sengit ini terhadapku, aku ibarat anak dua tahun yang baru keluar giginya. Seperti inilah ibuku melahirkanku, “ujarnya tak berdaya.

Melihat Abu Jahal dalam kondisi bahaya, kaum musyrikin mengelilingi Abu Jahal. Mereka mengelilinginya hingga Abu Jahal persis berada di tengah-tengah bagaikan pepohonan yang mengelilingi hutan. Tapi dalam sekejap saja tubuh Abu Jahal ambruk ke tanah. Napasnya terengah-engah karena tusukan panah dan tebasan pedang dari pahlawan Islam.

Dalam kondisi sekarat, Abu Jahal pun menunggu detik-detik kematiannya yang sangat menyakitkan. Ia terkapar dan merasakan sebutuk-buruk penyiksaan.

Tatkala peperangan telah reda, kaum musyrikin lari dengan kekalahan. Sementara kaum muslimin bergembira atas kemenangan tersebut.

Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang mau memperlihatkan kepada kami apa yang diperbuat Abu Jahal? “
Mendapatkan pertanyaan itu, Ibn Mas’ud berdiri dan bergegas pergi lalu mendapati Abu Jahal dalam kondisi lemah setelah dipukuli oleh dua putra Afraa Mu’awwidz dan Mu’adz.
Ibnu Mas’ud pun kemudian menarik jenggot Abu Jahal seraya berkata, “Apakah engkau Abu Jahal?”
“Giliran siapa ini, “kata Abu Jahal dengan sisa-sisa tenaganya.
“Allah SWT dan Rasul-Nya, bukankah Allah SWT telah menghinakanmu wahai musuh Allah? “jawab Ibnu Mas’ud.
“Apakah ada yang lebih hebat dari lelaki yang dibunuh olehkaumnya sendiri? “jawab Abu Jahal dengan nada yang masih saja sombong.



Mendapat Gelar Fir’aun

Sesaat kemudian Abdullah pun membunuhnya kemudian mendatangi Raulullah SAW seraya berkata,
“Aku telah membunuhnya, aku telah membunuh Abu Jahal.”

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Demi Allah yang Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia.”

Beliau pun mengung-ulang ucapannya sebanyak tiga kali. Kemudian bersabda,
“Allahu Akbar, segala puji bagi Allah, Maha Benar Janji-Mya, menolong hamba-Nya dan memporak-porandakan pasukan, pergi dan perlihatkanlah padaku.”

Para sahabat kemudian bergegas pergi lalu memperlihatkan jasad Abu Jahal kepada Beliau. Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Inilah Fir’aunnya umat ini.”

Demikian kisahnya.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

Selasa, 30 April 2013

Siksa Neraka Bagi Para Pengkhianat

Assalamu'alaikum wr. wb.

Khianat adalah sifat jelek yang terdapat dalam diri manusia. Khianat artinya bahwa seseorang yang menyeru kepada kebaikan tapi dia sendiri tidak melakukan kebaikan itu sendiri. Itulah salah satu ciri-ciri orang yang khianat. Sedangkan para pelaku khianat adalah pengkhianat. Dan kelak di akhirat para pengkhianat tersebut akan mendapatkan azab yang sangat pedih.


Kisahnya

Allah SWT menyukai para hamba-Nya yang selalu memerintahkan pada kebaikan serta mengamalkan kebaikan itu dengan penuh ketakwaan. Sebaliknya, Allah SWT akan murka terhadap orang yang hanya menganjurkan kebaikan kepada orang lain, tetapi justru dirinya sendiri tidak mengamalkan kebaikan seperti yang dikatakannya.

Kelak, orang-orang yang mengkhianati perkataannya sendiri itu akan mendapatkan azab yang sangat pedih di neraka. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab Riyadlus Shalihin, buah karya Al Imam Al 'Alamah Al Muhaddits, Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an Nawawi ad Dimasqi as Syafi'i.

Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa siksa Allah SWT akan sangat berat kepada orang-orang yang banyak menganjurkan pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, akan tetapi ia sendiri justru lalai untuk mengerjakan kebaikan itu sebagaimana yang dianjurkannya kepada orang lain.

Mereka yang berkhianat atas ucapannya sendiri itu kelak di neraka akan disiksa. Tubuh mereka akan dilempar dengan sangat keras sehingga ususnya keluar dan mereka kekal dengan berputar-putar di nereka.
Astaghfirullah....

Tubuh Dilempar ke Neraka
Ada sebuah hadits yang menguatkannya. Balasan para pengkhianat ini digambarkan dalam hadits dari Abu Zaid (Usamah) bin Zaid bin Harits ra, berkata,
Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Seseorang dihadapkan di hari kiamat. Kemudian dilemparkan ke dalam neraka, maka keluar usus perutnya, lalu berputar-putar di dalam neraka bagaikan himar yang berputar di sekitar penggilingan, maka berkerumunlah ahli neraka paanya sambil berkata, 'Hai Fulan, mengapakah engkau? Tidakkah dahulu menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran?'
Fulan itu pun menjawab, 'Benar, aku dahulu menganjurkan kebaikan, tetapi tidak saya kerjakan, dan mencegah mungkar, tetapi saya sendiri kerjakan."
(H.R. Bukhari Muslim).

Dengan demikian, sangatlah jelas bahwa seluas apapun ilmu seseorang tapi jika itu tidak diamalkan, maka semuanya akan menjadi sia-sia. Malah kelak orang-orang seperti itu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Tapak kedua kaki hamba kelak di hari kiamat tidak akan bergeser hingga ia ditanya tentang empat perkara, diantaranya tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan."
(HR. Turmudzi).

Berdasarkan hadits tersebut, jelaslah bahwa ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan Allah SWT melalui Al Qur'an dan Hadits, tujuannya adalah untuk diamalkan, bukan hanya untuk diajarkan. Karena memerintahkan kebaikan namun tidak diimbangi dengan pengamalan dari dirinya hal itu sama saja dengan mendustakan.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman,

أَلَمْ تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ

Artinya:
"Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya?"
(QS. Al Mu'minuun : 105).

Ayat Al Qur'an Menjelaskan

Banyak sekali kandungan ayat Al Qur'an yang menjelaskan tentang kemurkaan Allah SWT pada orang-orang yang hanya bisa berkata dan memerintahkan kebaikan, namun ia sendiri tidak melakukannya. Di antara teguran keras tersebut ada dalam Surat Al Baqarah ayat 44 dan Surat Ash Shaff ayat 2-3.

Allah SWT berfirman,

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلا تَعْقِلُونَ

Artinya:
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?"
(QS. Al Baqarah : 44).

Allah SWt berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
(QS. Ash Shaff : 2-3).

Itulah azab yang diberikan Allah SWT terhadap orang-orang yang khianat. Semoga kita dihindarkan dari sifat khianat ini, bisa menasehati kebaikan tapi dia sendiri malah tidak melaksanakannya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Selasa, 09 April 2013

Dosa Diampuni Karena Menolong Anak Kucing

Assalamu'alaikum wr. wb.

Inilah rahasia dari Imam As-Syibli yang memiliki nama Syeikh Abu Bakr ibn Dulaf ibn Jahdar. Ia dikenal sebagai ulama sufi yang menghabiskan banyak waktunya untuk menimba ilmu dan berguru kepada banyak ulama di zamannya. Dengan ketaatan yang tinggi dalam hal ibadah, nyatanya tidak menjadi jaminan bahwa seseorang bisa diampuni dosanya, seperti kisah Imam As-Syibli, kebaikan yang remeh pun bisa menjadi penolongnya.

Kisahnya

Imam As-Syibli dikenal juga dengan keistiqomahannya dalam beribadah dan shalat serta puasa. Akan tetapi, dari sekian banyak amal ibadah yang dialkukan Imam As-Syibli semasa hidup, hanya satu amalan yang menurut orang lain ringan, yang dapat menghapus dosa As-Sibli dan berhasil meraih ampunan Allah SWT.

Di dalam kitab Nashaih Al Ibad karya Syeikh Imam Nawai Al-Batani dikisahkan, setelah sekian waktu lamanya Imam As-Syibli wafat, ada seorang temannya yang memimpikannya. Dalam mimpinya itu terlihat Imam As-Syibli nampak mendapatkan nikmat kubur.
"Wahai Imam As-Syibli, apa yang diperbuat Allah SWT kepadamu?" tanya temannya.
"Allah telah menempatkanku di tempat yang mulia," jawab Imam As-Syibli.
"Tolong beritahu aku amal apa yang engkau perbuat sehingga mendapatkan kemuliaan itu?" pinta temannya.

Mendapatkan Ampunan Allah SWT

Imam As-Syibli pun bercerita bahwa dirinya pernah ditanya Allah SWT tentang amal yang membuat ampunan datang kepadanya. Imam As-Syibli menjawab kalau dirinya telah melakukan amal baik dan ikhlas dalam beribadah. Akan tetapi, jawaban itu disangkal oleh Allah SWT. Imam As-Syibli pun langsung menjawab amal lainnya.

"Mungkin karena ibadah hajiku, puasaku, dan shalatku," kata Imam As-Syibli.
Namun, lagi-lagi penyataan itu ditolak oleh Allah SWT. Imam As-Syibli lantas mencoba mengingat-ingat amal baiknya lagi semasa hidupnya.

"Atau mungkin karena kelanggenganku dalam mencari ilmu," tebaknya.
Pernyataan itu kembali disangkal oleh Allah SWT hingga akhirnya Imam As-Syibli menyerah. Ia kemudian berkata,
"Ya Rabbi, semua itu adalah amalanku yang karenya aku harap Engkau mau memaafkanku."

Kemudian Allah SWT berfirman,
"Semua itu tidaklah membuatKu mau mengampunimu."


Imam As-Syibli Menolong Anak Kucing

Imam As-Syibli lantas bertanya,
"Lalu, karena apa Engkau berkenan mengampuniku?"

Allah SWT berfirman,
"Ingatkah engkau, ketika engkau berjalan di pinggiran kota Baghdad, engkau menemukan seekor anak kucing yang kedinginan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah tembok. Kemudian karena merasa kasihan, engkau mengambil anak kucing itu dan memasukkannya ke dalam saku jubahmu agar ia terjaga dari kedinginan?"
"Iya," jawab Imam As-Syibli.

Allah SWT berfirman,
"Karena rasa kasihmu pada anak kucing itulah Aku berkenan mengampunimu."

Imam As-Syibli bersyukur telah mendapatkan ampunan Allah SWT. Ia sendiri tak menyangka jika amal menolong kucing itulah yang mengantarkannya mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.

Setelah mendapatkan penjelasan itu, teman Imam As-Syibli sadar bahwa amal ibadah yang dilakukan di dunia aini tidak menjadi jaminan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Bisa jadi ampunan itu karena amal-amal lain yang mungkin ringan dan remeh untuk dikerjakan, seperti menolong hewan dan tumbuhan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Minggu, 17 Maret 2013

Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan Lailatul Qadar

Syam'un Al-Ghazi adalah seorang yang ahli ibadah, dimana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa. Namun pada suatu saat, ia justru dikhianati istrinya sendiri dan pada akhirnya istrinya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Kisah Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan Lailatul Qadar

Syam'un ini seorang muslim yang sangat disegani oleh kaum kafir Quraisy. Sudah tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya. Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan dengan shalat malan dan siangnya berpuasa.

Akan tetapi, apa yang terjadi...
Ternyata dibalik keistimewaannya itu justru Syam'un mempunyai istri yang kurang baikk. Akibatnya si istri tersebut diperdaya oleh kaum kafir Quraisy untuk membunuh suaminya sendiri. Pada awalnya sih si istri menolak dengan mentah-mentah ajakan kafir quraisy, namun karena ada iming-iming harta benda yang banyak, si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.

Kafir Quraisy berkata,
"Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya."

Pada hari pertama

Pada hari pertama, istri Syam'un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama mengerjakan shalat malam. Lama waktunya itu sehingga membuat istri Syam'un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Memang Syam'un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam. Dimana malam-malamnya hanya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri Syam'un lapor kepada kaum kafir quraisy bahwa dia belm berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.

Pada hari kedua

Istri Syam'un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat. Tatkala Syam'un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatu dengan tali ini?" tanya Syam'un kepada istrinya.
"Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu," ujar istrinya.

Kemudian Syam'un segera memotong tali tersebut lalu bergegas menuju tempat peribadatannya. Maka gagallah rencana pembunuhan pada hari kedua itu.
Namun, sestelah itu, musuh-musuh kafir datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam'um siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya.


Pada hari ketiga

Istri Syam'un di hari ketiga itu berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai yang diberikan oleh orang-orang kafir quraisy.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?" tanya Syam'un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur.
"Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu," jawab istrinya.

Rahasia Kekuatan Syam'un

Lalu Syam'un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu. Kemudian istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya. Akhirnya Syam'un bercerita juga, jika sebenarnya ia adalah seorang wali dari sekian banyak WALIYULLAH yang hidup di dunia ini.

"Wahai istriku, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mempu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini," jelas Syam'un.
Syam'un memang memiliki rambut yang panjang dan konon panjangnya digambarkan bahwa ujung rambutnya akan menyentuh tanah saat Syam'un berdiri.

Karena sudah mengetahui kelemahan suaminya, akhirnya mulailah istrinya mengikat tangan Syam'un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai rambut milik Syam'un, sementara ia tetap dalam tidurnya.
Setelah bangun, Syam'un bertanya,
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?"
"Aku, untuk mengujinmu," jawab istrinya yang mulai keyakutan.

Setelah itu Syam'un berusaha dengan seganat tenaga untuk melepaskan ikatan itu, namun dai tidak berdaya untuk memotongnya.
Si istri langsung saja memberitahukan kepada kaum kafir quraisy tentang hal ini. Mereka datang dan membawa Syam'un ke tempat pembantaian. Ia diikat pada tiang, dan mulailah mereka menganiaya Syam'un.
Astaghfirullah...

Astaghfirullah sungguh biadab orang kafir quraisy.
Kedua telinga beliau ra dipotong-potong, selanjutnya juga mata dicukil, bibir, tangan dan kakinya.
Waliyullah yang satu ini tidak nampak kekesalan, bahwa wajahnya berseir-seri meski anggota tubuhnya dipotong-potong oleh orang-orang kafir quraisy.

Pertolongan Allah SWT Datang

Akhirnya pertolongan Allah SWT pun datang juga. Allah SWT memberi kekuatan kepada Syam'un yang kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya sendiri. Syam'un hanya beringsut sedikit saja, putuslah tali rambut itu bahkan tiangnya juga ikut roboh dan hancur kecil-kecil.
Bukan itu saja, rumah yang dijadikan tempat pembantaian itu jug aturut hancur dan atapnya menimpa orang-orang kafir quraisy dan semuanya mati. Begitu juga dengan istrinya, juga ikut tertimpa reruntuhan atap rumah.

Begitulah sahabat, sekuat apapun seseorang, hanya Allah SWT sajalah yang tetap Terkuat sejagat raya.
Itulah Sahabat, kisah yang dikisahkan sendiri oleh Rasulullah SAW lewat sahabatnya kepada sahabat-sahabatnya.

"Ya Rasulullah...tahukah pahala yang telah dicapai oleh Syam'un?" tanya sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Tidak," jawab Rasulullah SAW.

Lalu Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dan menurunkan Surat Al Qadr.
"Hai Muhammad, Allah memberi Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu, ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan," ujar Malaikat Jibril.

Surat Al-Qadr ayat 1-5:
Allah SWT berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥

Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[a].
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Penjelasan ayat:
[a] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.

Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berburu malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT berikan kepada Waliyullah Syam'un Al-Ghazi.
Subhanallah...

Rabu, 30 Januari 2013

Kisah Jenazah Diziarahi Banyak Malaikat

Assalamu'alaikum wr.wb. Sahabat yang seiman dan seagama ISLAM...

Kisah berikut pantas dijadikan teladan saat kita hidup di dunia sahabat.
Ada seorang pemuda yang meninggal dunia, lalu jenazahnya dimandikan, dikafani hingga dikerumuni banyak sekali malaikat untuk menyaksikan pemakaman pemuda ini. Apa gerangan yang terjadi hingga pemuda ini dikeruti malaikat, hingga Rasulullah SAW pun sangat takjub akan keimanan pemuda ini yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Subhanallah...


Kisahnya.
Adalah Ts'labah yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW ang sangat setia dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Suatu ketika karena ketidaksengajaanya melakukan dosa, ia sangat menyesal begitu dalam hingga ketakukannya kepada Allah SWT kan azab yan akan ia terima nantinya.

Karena ketaktannya tersebut, Tsa'labah sakit hingga meninggal dunia.
Subhanallah...
Si pemakaman sahabat Nabi yang setia ini banyak malaikat yang iut menziarahi Tsa'labah.
Tsa'labah Sakit.
Setelah sekian lama berjuang bersama nabi, terdengar kabar bahwa Tsa'labah sedang sakit keras.
Mendengar hal itu sahabat Nabi yang lain bernama Salman menghadap Rasulullah SAW dan berkata,
"Wahai Rasulullah, msihkah engkau ingat dengan Tsa'labah? Dia sedang sakit keras."
Rasulullah SAW pun segera datang menemui Tsa'labah.

Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya di kepala Tsa'labah, kemudian meletakkan kepala Tsa'labah dipangkuannya.
Akan tetapi apa yang terjadi, Tsa'labah segera saja menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pengkuanku?" tanya Baginda Rasul.
"Karena aku penuh dengan dosa, tgak layak dipangkau oleh UtusanNya yang mulia ini," jawab Tsa'labah.
"Apa yang engkau rasakan?" tanya Nabi lagi.
"Aku seperti dikerubuti semut pada tulang, daging dan kulitku," jawab Tsa'labah.
"Lalu apa yang engkau inginkan?" tanya Rasul SAW.
"Ampunan Tuhanku," jawab Tsa'labah.

Maka turunlah Malaikat Jibril as dan berkata,
"Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, "Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula."

Meninggal Dunia.
Maka segera saja Rasulullah SAW memberitahukan hal tu kepada Tsa'labah. Begitu mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung meninggal dunia.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani dan dishalati.
Ketika selesai dishalati, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat seakan menghindari sesuatu agar tidak tertabrak.
Setelah selesai pemakaman, para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat, ada apa gerangan?"

Rasulullah SAW bersabda,
"Demi Zat yang mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya, karena aku lihat begitu banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

Apakah Dosa yang Dilakukan Tsa'labah.
Astaghfirullah...
Sebenarnya dan ternyata kesalahan yang dilakukannya hanya karena beliau melihat seorang wanita Anshar sedang mandi dalam perjalannya menuju rumahnya. Tsa'labah ini takutnya bukan main, kepada Allah SW dan kepada Rasulullah SAW yang jadi panutannya.
Karena kejadian itu, Tsa'labah sangat takut sekali hingga lari.

Subhanallah...

Jumat, 25 Januari 2013

Jenazah Dishalawati 70 ribu Malaikat

Assalamu'alaikum swr. wrb. sahabat...

Ada suatu kisah yang jarang ditulis di blog, yaitu kisahnya 70 ribu Malaikat menutupi sinar matahari. Ada apa sebenarnya kok sampai sebanyak itu malaikat turun ke langit sap pertama dan menutupi matahari.
Malaikat

Kisahnya.
Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra.
Pada suatu pagi, Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik ra melihat suatu keanehan di pagi itu. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.

Tak lama kemudian, Rasulullah SAW dihampiri oleh malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, kenapa matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"
"Ya Rasulullah, matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya," jawab Jibril.

Rasulullah SAW bertanya,
"Wahai Jibril, berapa jumlah malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"
"Ya Rasulullah, 70 ribu malaikat," jawab Jibril.

Rasulullah SAW bertanya,
"Apa gerangan yang menjadikan malaikat menutupi matahari?"
Kemudian Malaikat Jibril menjawab,
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."
"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasul SAW.
"Dialah Muawiyah."

Rasulullah SAW bertanya,
"Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?"
Malaikat Jibril menjawab,
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al Ikhlas."

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya,
"Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut."

Ayo sahabat, perbanyaklah membaca Surat Al Ikhlas, agar kelak bisa malaikat membacakan shalawat untuk kita.

Senin, 21 Januari 2013

Matinya Abu Jahal dan Siksaannya di Alam Kubur

Assalamu'alaikum sahabatku yang seiman..
Tahukah kalian bahwa Abu Jahal yang merupakan salah satu paman Rasulullah SAW yang selalu menentangnya ini mati secara mengenaskan dan di dalam kuburnya pun mendapat siksa berupa cambukan dari Malaikat Kubur.

Abu Jahal mati secara mengenaskan dalam perang Badar Kubro. Dia dibunuh oleh 2 anak muda belia dalam Perang Kubro. Abu Jahal tercabik-cabik oleh pedang kedua anak muda itu dan bersimbah darah. Belum cukup sampai di situ, setelah dikubur, pemuka Quraisy itu mendapatkan siksaan dari malaikat di alam kubur.
Bagaimana Kisahnya sahabat...

Malaikat Maut

Berikut Kisahnya...
Dalam sejarah Islam telah dicatat, sahabat Abdurrahman bin Auf menceritakan bahwa ketika ia berada di tengah-tengah Perang Badar Kubro, ia melihat dua anak muda yang gagah berani itu.
Salah satu diantaranya lalu menghampirinya.

"Paman, tunjukkan kepadaku mana Abu Jahal," katanya dengan lantang.
"Anakku, apa yang akan kau perbuat dengannya," tanya Abdurrahman.
"Aku mendengar bahwa ia telah mencela Rasulullah, dan aku pun berjanji kepada Allah seandainya aku melihatnya niscaya aku akan membunuhnya atau aku yang akan mati ditangannya," jawab anak muda itu.

Kematian Tragis Abu Jahal.
Abdurrahman pun dibuat kaget dibuatnya, lalu pemuda yang satunya lagi memeluknya dan mengatakan hal yang sama kepada Abdurrahman.
Seketika itu juga Abdurrahman melihat Abu Jahal berjalan di tengah kerumunan orang.
"Tidakkah kalian lihat? Itulah orang yang kalian tanyakan tadi," tutur Abdurrahman.

Kedua pemuda itupun saling berlomba mengayunkan pedangnya kepada Abu Jahal hingga keduanya berhasil membunuhnya. Itulah sekelumit kisah kematian Abu Jahal, dan beberapa lamanya diketahui bahwa Abu Jahal tengah mendapatkan siksa kubur.
Kisah yang mengesankan itu diceritakan oleh sahabat Ibnu Umar r.a.

Siksaan Abu Jahal di Alam Kubur.
Pada suatu hari Ibnu Umar melakukan perjalanan dan melewati daerah bekas Perang Badar Kubro.
Ketika sedang melintas di daerah tersebut, tiba-tiba dari dalam tanah yang ada di hadapannya keluar sesosok manusia dan meminta sesuatu darinya.
Orang tersebut berkata,
"Wahai Abdullah , berilah saya air minum. Saya sangat haus," kata sosok manusia itu beberapa kali.

Ibnu Umar ra seketika bingung apakah orang tersebut memanggil namanya dengan nama Abdullah (Ibnu Umar atau Abdullah Ibnu Umar), ataukah memanggil nama orang lain.
Karena kebiasaan orang Arab, memanggil nama orang yang tidak dikenal dengan panggilan Abdullah juga.
Tak lama kemudian, di dekat orang yang pertama tadi, bangkit juga dari dalam tanah satu sosok dengan membawa sebuah cambuk.

"Wahai Ibnu Umar, jangan engkau beri orang ini air minum dan jangan dengar ucapannya," katanya (suara malaikat).

Abu Jahal dicambuk Malaikat.
Lalu sesosok itu mencambuk orang yang pertama bangkit itu hingga orang tersebut kembali masuk ke dalam tanah. Melihat kejadian itu, Ibnu Umar segera menjumpai Rasulullah SAW dan menceritakan apa yang dialaminya.

Mendengar cerita Ibnu Umar, Rasulullah SAW balik bertanya,
"Benarkah apa yang kamu ceritakan itu tadi wahai Abdullah Ibnu Umar?" tanya Rasulullah SAW.
"Benar ya Rasulallah," jawabnya dengan tegas.

Maka Rasulullah SAW berkata keada Ibnu Umar bahwa orang pertama yang keluar dari dalam tanah itu adalah Abu Jahal yang mati dalam Perang Badar Kubro.
Sedangkan sosok kedua yang keluar dari dalam tanah tersebut adalah seorang malaikat kubur.
Malaikat tersebut menyiksa Abu Jahal karena perbuatan yang dilakukan Abu Jahal semasa hidupnya.

Begitulah nasib orang-orang yang menentang Utusan Allah SWT, dan Rasulullah SAW pun membenarkan kejadian tereebut sehingga jelaslah memang benar siksaan itu dan benarlah dia memang Abu Jahal.
Nauzubillah Min Zalik..

Selasa, 15 Januari 2013

Selamat dari Siksa Kubur Berkat Surat Al Mulk

Assalamu'alaikum wr. wb.

Kisah teladan islami kali ini dengan kisah jenazah di alam kubur.
Setelah jenazah dimakamkan, hanya ada 2 kemungkinan yang terjadi, dia akan mendapat nikmat kubur atau siksa kubur. Nah, salah satu yang bisa menyelamatkan siksa kubur ini adalah Surat Al Mulk. Jadi setiap orang yang rajin membaca surat Al Mulk maka dia nantinya akan selamat dari siksa kubur.
Bagaimana kisahnya, apakah ada yang sudah pernah mengalami. Tentunya berbagai riwayat dan hadits yang mengisahkan.


Berikut Kisahnya.
Setiap orang akan mengalami yang namany mati, yaitu berpisahna ruh dari tubuhnya, ia kan berada di alam Barzakh atau alam kubur. Dan alam kubur ini adalah salah satu fase yang harus dialami oleh setiap ruh manusia.

Adalah Sayid Sabiq dalam kitabnya Al Aqaidul Islamih menyatakan bahwa alam kubur adalah lebih luas daripada alam dunia. Perbandingannya antara alam kubur dan alam dunia adalah sebagaimana berpandingan antara alam dunia sekarang dengan alam kandungan ibu.

Selama seseorang berada dalam alam kubur, maka ia akan merasakan berbagai macam peristiwa di dalam kuburnya. Mulai dari pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir hingga pada siksa dan kenikmatan kubur.

RUMAH FITNAH.
Syekh Al Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin menyatakan bahwa kubur dapat berkata kepada si mayit.
Rasulullah SAW bersabda,
"Kubur itu berkata kepada si mayit ketika mayat itu dimasukkan ke dalamnya. 'Kasihan engkau wahai anak Adam! Apakah yang memperdayakan engkau dengan aku? Apakah engkau tidak tahu bahwa aku ini rumah fitnah, rumah gelap, rumah terpencil dan rumah ulat? Apakah yang memperdayakan engkau dengan aku, karena engkau melewati aku dengan sikap fadzdzadz yaitu maju selangkah dan mundur (sikap ragu-rahu)."

Dari Abdullah bin Ubaid bin Umar ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda bahwasanya mayat itu duduk dan mendengar langkah pengunjungnya. Maka tiada sesuatu yang berkata kepada mayat selain kuburnya yang berbicara,
"Kasihan engkau wahai anak Adam! Bukankah engkau telah diperingatkan tentang aku, sempitku, huru-haraku dan ulatku? Maka apakah yang kamu persiapkan untukku?"

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menyebut salah satu yang bisa menyelamatkan dari siksa kubur adalah Surat Al Mulk. Orang yang semasa hidupnya selalu membaca Surat Al Mulk akan selamat dari siksa kubur.

SABDA Rasulullah SAW.
Pernah suatu ketika sahabat Rasulullah SAW mendirikan kemahnya di atas kuburan, akan tetapi sahabat tersebut tidak menyadari bahwa ia berda di atas tanah kuburan. Sahabat itu tiba-tiba saja mendengar dari kubur suara manusia yang sedang membaca surat Al Mulk. Suaranya sungguh merdu dan enak didengar hingga suara itu telah mengkhatamlam surat Al Mulk.

Ketika Rasul SAW datang, sahabat bertanya,
"Aku telah mendengar seseorang sedang membaca surat Al Mulk dengan jelasnya dari dalam kubur."
Rasulullah SAW bersabda,
"Dialah yang menghalangi, dialah yang menyelamatkan, dapat menyelamatkan dari siksa kubur."

Mengenai fadhilah atau keutamaan dari membaca surat Al Mulk ini, Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya ada sat surat yang terdiri dari 30 ayat, surat itu dapat membela orang yang selalu membacanya hingga ia diampuni, yaitu Tabarakalladzi biyadihil mulk."

Surat Al Mulk adalah surat ke-60, terdiri dari 30 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah.
Ayo sahabat yang seiman, mumpung masih ada waktu segera usahakan membaca surat Al Mulk setiap hari, karena begitu besar khasiatnya di alam kbur nanti.

Berikut Surat Al Mulk 67: 1-30:

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ١
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ ٢
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ ٣
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ٤
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ ٥
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ ٦
إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ ٧
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ ٨
قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ كَبِيرٍ ٩
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ ١٠
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لأصْحَابِ السَّعِيرِ ١١
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ ١٢
وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ١٣
أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ ١٤
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ ذَلُولا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ ١٥
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الأرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ ١٦
أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ ١٧
وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ ١٨
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلا الرَّحْمَنُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ ١٩
أَمْ مَنْ هَذَا الَّذِي هُوَ جُنْدٌ لَكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ إِنِ الْكَافِرُونَ إِلا فِي غُرُورٍ ٢٠
أَمْ مَنْ هَذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُ بَلْ لَجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ ٢١
أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمْ مَنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ٢٢
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ ٢٣
قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الأرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ٢٤
وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ٢٥
قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ ٢٦
فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ ٢٧
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ٢٨
قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ ٢٩
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ ٣٠

Artinya:
1. Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
2. yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
3. yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?
4. kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.
5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
6. dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
7. apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak,
8. Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"
9. mereka menjawab: "Benar ada", Sesungguhnya telah datang kepada Kami seorang pemberi peringatan, Maka Kami mendustakan(nya) dan Kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".
10. dan mereka berkata: "Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah Kami Termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".
11. mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
13. dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati.
14. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?
15. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
16. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,
17. atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?
18. dan Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka Alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.
19. dan Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.
20. atau siapakah Dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah yang Maha Pemurah? orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
21. atau siapakah Dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?
22. Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?
23. Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur.
24. Katakanlah: "Dia-lah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan".
25. dan mereka berkata: "Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?"
26. Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. dan Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".
27. ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. dan dikatakan (kepada mereka) Inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya.
28. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada Kami, (maka Kami akan masuk syurga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?"
29. Katakanlah: "Dia-lah Allah yang Maha Penyayang Kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah Kami bertawakkal. kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata".
30. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?"

Minggu, 13 Januari 2013

Mati Karena Rakus Harta

Assalamu'alaikum sahabatku yang seiman...

Kisah ini adalah kisah lanjutan pada postingan kemarin Mukjizat Nabi Isa Tanah Kerikil Bisa Menjadi Emas , yang belum baca silahkan dibaca dahulu. Tapi tidak membacanya pun juga tak menjadi masalah karena kelanjutannya ini sedikit berbeda.

Kisahnya.
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa as. Ada seorang yang bernama Walid yang menemani Nabi Isa as untuk menyebarkan dakwah ke mana-mana. Walid selalu mengikuti Nabi Isa as hingga sampai ke dalam hutan.

Saat istirahat dan membuka makanan, Nabi Isa as menyisakan 1 potong roti di depan Walid, sementara Nabi Isa as pergi untuk mencari minum. Setelah Nabi Isa as kembali di depan Walid, alangkah terkejutnya Nabi Isa as karena roti yang sepotong tadi telah raib.
Walid mengelak kalau dirinya telah mengambil. Namun Nabi Isa as sebenarnya mengetahuinya.

Emas

Nabi Isa as pu mengujinya dengan mengubah tanah dan kerikil menjadi emas.
Nabi Isa as berkata,
"Untukmu sepertiga, dan kamu sepertiga, dan sepertiganya lagi buat orang yang mengambil sepotong roti tadi."
Karena tergiur dengan emas, Walid pun mengakui semua perbuatannya.
"Terus terang dan jujur, sebenarnya sayalah yang mengambil sepotong roti tersebut," kata Walid.
"Kalau begitu ambillah semua emas ini dan jangan mengikuti aku lagi," kata Nabi Isa as.
Berpisah.
Akhirnya mereka berpisah, masing-masing berjalan berlawanan menuju tempat yang dinginkan.
Tak lama kemudian Walid bertemu dengan 2 orang perampok yang ingin merampas harta Walid dan ingin juga membunuhnya.

Walid berkata,
"Lebih baik emas ini kita bagi tiga."
Kedua perampok itu setuju, hingga akhirnya masing-masing mendapat emas sepertiganya.
Ketiga orang itu tiba-tiba saja merasa lapar, dan Walid pun akhirnya mengajak ke pasar untuk berbelanja.
Diracun.
Di tengah perjalanan, timbul sifat rakus dari Walid.
"Untuk apa aku membagi emas ini, sebaiknya aku bubuhi racun saja makanan kedua perampok itu," pikir Walid.
Lalu diberinya racun makanan si perampok iti, sementara kedua perampok menunggu di luar.
Kedua perampok juga berpikir sama dengan Walid.
"Untuk apa kita membagi emas dengan Walid, lebih baik dibagi 2 saja dengan kamu, dan sebaiknya kita bunuh saja dia kalau datang kemari," kata salah seorang perampok.
Kedua perampok yang menunggu di luar sepakat kalau Walid datang maka akan dibunuhnya dan emasnya akan dibagi 2. Tak lama kemudian, Walid datang dan kedua perampok dengan sigap menangkap dan membunuhnya. Setelah Walid mati, kedua perampok tadi merasa lapar dan segera saja menyantap makanan yang dibawa Walid tadi.
Maka, matilah kedua perampok itu di sekitar harta berupa emas dari nabi Isa as.

Itulah sahabat, akibat rakus terhadap harta, pada akhirnya akan membawa bencana.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Rabu, 03 Oktober 2012

Pertemuan Nabi Khidir dan Ibrahim bin Adham

Siapa Ibrahim bin Adham itu.
Beliau adalah seorang Raja Baikh yang emninggalkan istana untuk menjadi seorang sufi.
Pada saat ketenaran Ibrahim bin Adham sudah tersebar luas, dia meninggalkan gua pertapaannya dan pergi menuju Mekah.

Dialah salah seorang sufi teladan umat Islam yang terkenal.
Naga pun berusjud di hadapannya.


Kisah.
Di tengah padang pasir, Ibrahim berjumpa dengan seorang tokoh besar agama yang mengajarkan kepadanya nama-nama Teragung dari Allah SWT. Dengan Nama yang teragung itulah Ibrahim menyebut Allah SWT dan sesaat kemudian ia dikarunia bertemu dengan Nabi Khidir as.
"Ibrahim," kata Nabi Khidir as.
"Saudaraku Daudlah yang mengajarkan kepadamu nama-nama Teragung dari Allah SWT itu," kata Nabi Khidir as lebih lanjut.

Haa..jadi yang tadi adalah Nabi Daud as yang menjumpai Ibrahim bin Adham.
Kemudian mereka berbincang-bincang mengenai berbagai masalah.
Dari perbincangan itulah Ibrahim menyerap berbagai ilmu hakiki. Dengan seizin Allah SWT, Nabi Khidir as adalah manusia pertama yang telah menyelamatkan Ibrahim.

Selanjutnya, perjalanan diteruskan menempuh ganasnya padang pasir.
Sesampainya di Dzatul Irq, Ibrahim bertemu dengan 70 orang yang berjubah kain perca tergeletak mati dan darah mengalir dari hidung dan telinga mereka. Ibrahim berjalan mengitari mayat-mayat tersebut dan ternyata salah seorang dari mereka masih hidup.

"Anak muda, apakah yang telah terjadi?" tanya Ibrahim.
Orang itu menjawab,
"Wahai manusia, beradalah di dekat air dan tempat shalat, janganlah menjauh agar engkau tidak dihukum. Tetapi jangan pula terlalu dekat agar engkau tidak celaka. Tidak seorangpun boleh bersikap terlampau berani di depan sultan. Takutilah sahabat yang membantai dan memerangi para peziarah ke tanah suci seakan-akan mereka itu orang-orang kafir Yunani."

"Siapakah kalian?" tanya Ibrahim.
"Kami adalah rombongan sufi yang menembus padang pasir dengan berpasrah kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengucapkan sepatah katapun di dalam perjalanan kecuali hanya mengingat Allah SWT. Dan kmai tidak peduli kepada sesuatu pun selain kepada-Nya." jawab orang itu.

Jumat, 21 September 2012

Bara Api Menjadi Butiran Mutiara

Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa as.
Pada saat itu hiduplah seorang wanita salihah yang selalu taat melaksanakan ibadah dan bahkan jika ia sedang beribadah, maka ia lupa segala-galanya karena hati dan pikirannya hanya tertuju kepada Allah SWT semata.

Api

Kisahnya.
Pada suatu hari wanita salihah itu sedang menanak nasi.
Di tengah-tengah kesibukannya mamasak, tiba-tiba datanglah waktu shalat. Maka ia pun menghentikan kegiatannya dan langsung beranjak untuk mengerjakan shalat. Ketika ia sedang terlena dalam kekhusukan ibadahnya, datanglah iblis laknatullah yang ingin menggoda dan menyesatkan wanita itu dari jalan Allah SWT.

Iblis ingin merusak ibadahnya dengan suatu cara yang dapat mengkhawatirkan hati wanita mulia itu. Akhirnya iblis menyamar sebagai seorang wanita dan masuk ke dalam rumahj wanita salihah itu sembari berkata,
"Aku akan menghanguskan masakanmu ini."

Meski iblis telah melaksanakan segala rencana jahatnya itu, akan tetapi wanita salihah itu tetap khusyuk dalam ibadahnya, bahkan seolah-olah sudah tidak mempedulikan kehidupan dunianya lagi. Semuanya itu ia lakukan demi untuk mencari ridha Allah SWT.

Setelah mengetahuinya usahanya tidah membuahkan hasil, iblis kemudian menggunakan cara lain.
Kemudian diambillah anak wanita salihah itu untuk dibakar. Karena menurut anggapan iblis, bahwa seorang ibu pasti tidak tega jika anaknya celaka. Akan tetapi justru sebaliknya, wanita salihah itu tidak menunjukkan rasa cemas atas apa yang akan menimpa anaknya. Bahkan ia tetap khusyuk dalam beribadah, karena ia selalu yakin bahwa Allah SWT pasti akan menolongnya.

Ketika iblis memasukkan anak wanita salihah itu ke dalam kobaran api, pada saat itu juga Allah SWT menjadikan bara api menjadi butiran-butiran mutiara yang berwarna merah.

Kabar tersebut akhirnya sampailah kepada Nabi Isa as.
Nabi Isa as bertanya,
"Mengapa semua itu bisa terjadi?"
"Wahai Nabiyullah, Setiap kali saya berhadats, saya selalu berwudhu kembali dan setiap kali ada orang yang meminta, maka saya selalu memberi dan aku selalu menanggung derita sebagaimana yang ditanggung oleh orang-orang yang mati," jawab wanita salihah itu.